A. Praktik Aneh Sistem Keuangan Amerika
Tahun 1941, Presiden Amerika, Wodrow Wilson menandatangani keputusan yang kemudian hari sangat disesalinya , yaitu mengizinkan Federal Reserve atau yang terkenal dengan istilah The Fed untuk menjadi satu-satunya lembaga yang berhak mencetak uang dolar Amerika. Sebuah ketidaklaziman yang dilakukan negara sehebat Amerika. Sebab, The Fed bukanlah pemerintah dan bukan pula dimiliki oleh bangsa Amerika asli. Lembaga ini adalah perusahaan swasta murni milik miliuner Yahudi dari klan (marga) Rothschild. Dengan jatuhnya akad teresbut, jadilah The Fed sebagai pengendali keuangan Amerika. Bahkan, Sebagian besar cadangan debisa negara-negara di dunia menjadi dolar Amerika sebagai ukuran kekayaan menggantikan simpanan emas.Add caption |
Wilson pun menyesal setengah mati telah terbujuk oleh skenario para milioner zionis Yahudi. Ia mengatakan,"Saya adalah orang yang paling tidak bahagia. Saya telah menghancurkan negara saya. Sebuah bangsa industri yang besar ini di kontrol oleh sistem kredit. Sistem kredik kita terkonsentrasi. Pertumbuhan bangsa ini dan seluruh aktivitas kita berada di tangan segelintir orang. Kita telah menjadi pemerintah yang paling diatur, dikontrol, dan didominasi di dunia modern. Kita tidak lagi pemenrintah yang memiliki pandangan yang bebas, pemerintah yang diakui, yang dipilih oleh suara mayoritas, melainkan pemerintah yang dikontrol oleh opini dan paksaan sekelompok kecil orang yang mendominasi."
Penyesalan Wilson itu bukannya tanpa alasan. Sejarah membuktikan bahwa The Fed bentukan Rothscild telah melakukan praktik suap dalam bentuk sokongan dana-dana kampanye dan dana-dana operasional pemerintah berkuasa. Amerika terikat utang budi sangat besar kepada The Fed.
B. Keinginan Untuk Lepas Dari Jerat Yahudi
Amerika bkannya tidak berjuang untuk bisa lepas dari kontrol Yahudi pada tata pemerintah dan ekonomi mereka. Seorang John F. Kennedy pernah bertekad dan mengumkan secara terbuka mengeliminir hak The Fed dan bermaksud mengembalikan hak pencetakan uang kepada negara. Sayangnya, belum sepmat terwujudkannya, ia ditembak mati.
Banyak orang menduga bahwa motif pembunuhan itu juga terkait erat dengan tekad mulia presiden paling populer di Amerika ini. Alasan JFK memerintahkan untuk mencetak uang Amerika sendiri adalah agar rakyat Amerika tidak lagi harus membayar bunga (pajak ilegal) kepada The Federal Reserve atas penggunaan uang kertas cetakan The Fed yang di kuasai oleh Rothschild (bapak pembangun Yahudi). Keputusan ini akan merugikan Rothschild (Bapak pembangunan Yahudi). Keputusan ini akan merugikan Rothschild triliunan dolar dalam setahun. hal ini dikarenakan hilangnya pemasukan dari pajak yang diabayar oleh rakyat Amerika untuk membayar bunga pinjaman uang dolar.
Presiden-presiden sebelumnya, para politisi, dan para ekonom AS juga sudah banyak memperingakan bahaya penyerah hak cetak dolar dan hak penditribusiannya kepada bankir swasta. Namun, suara-suara itu lenyap oleh kekuatan zionis. Pada tahun 1937, parlemen Amerika mengajukan tuntutan impechment (tuduhan) terhadap anggota-anggota dari dewan Federal Reserve. Mereka, agen-agen Federal Reserve dan para manajer dari Departemen Keuangan AS, dituduh telah melakukan kejahatan luar biasa dan penyelahgunaan wewenang, termasuk pencurian lebih dari US$ 80 juta pertahun selama lima tahun (total US$ 400 juta). Namun, impeachment kandas di tengah jalan akibat kuatnya para pelobi Zionis di tubuh Gedung Putih dan gedung Kongres (Capitol Hills) Amerika.
Ada dugaan bahwa penembakan kepada presiden Ronald Reagen juga terkait dengan keinginannya untuk mereformasi sistem pencetakan dolar Amerika. Faktanya setelah kasus penembakan yang gagal membununya itu, tidak terdengar lagi keinginan untuk melanjutkan reformasi keuangan itu. Karena kuatnya pengaruh Yahudi dalam sistem pengadilan dolar Amerika (dunia), membuat Henry Ford (manufakturis mobil modern pertama di dunia) mengatakan, "Barangkali ada bagusnya rakyat Amerika pada umumnya tidak mengetahui asal-usul uang. Sebab, jika mereka mengetahuinya, saya yakin esok pagi akan timbul revolusi."